24 Juli 2013

Operasi Plastik dan Seret Jodoh

Denger-denger peserta Miss Korea sekarang mukanya hampir sama semua. Kesian yah jurinya? Gara-gara denger itu saya jadi pengen nulis ini. Saya percaya yang susah bukan hanya juri Miss Korea tapi pria Korea yang mencari jodoh. Loh? Kenapa? Bukannya enak yah jadi lebih banyak pilihan yang cantik. Namun, alam tidak bekerja seperti itu sodara-sodara.

Pernah denger kalimat "wah kalian mirip, jodoh nih!"? Saya sih sering.Sering ga ngeliat pasangan yang sudah lama nikah ternyata punya muka yang mirip? Coba diinget-inget lagi. Kirain itu cuma mitos, tapi kalau diinget-inget fenomenanya memang demikian adanya. Mereka mirip. Apakah ini cuma terjadi di Indonesia? Ternyata tidak (jeng jeng!zoom in zoom out kaya sinetron indonesia). Jared Diamond yang asal Amerika Serikat sana dalam bukunya The Third Chimpanzee juga nulis bahwa dia menemukan fenomena serupa. Pasangan yang sudah lama bersama, ga harus nikah, cukup lama bersama (namanya juga Amerika, ga nikah juga bisa berpasang-pasangan dan dianggap jodoh), ternyata punya muka yang mirip. Yang lebih mengejutkan, yang mirip itu bukan cuma penampakan saja, tapi termasuk panjang jari, kapasitas paru-paru, dan lebar hidung. Jadi secara ga sadar pas ngeceng kita suka ngira-ngira : (1) ganteng nih (2) kayaknya pinter nih (3) kayaknya kaya raya nih (4)kayaknya soleh nih (5) kayaknya lebar idungnya mirip nih sama idung akuh. Walaupun derajat kepentingan faktor penentu jodoh seperti kepintaran dan lebar hidung masih misteri, faktanya pasangan yang berjodoh punya muka yang mirip.

Kok bisa?
Ternyata proses pencarian jodoh kita mulai terjadi jauuuuuuh ketika kita kira-kira umur 6 tahun. Waktu umur segitu kita udah punya sosok lawan jenis yang menurut kita paling sempurna. Sosok ini biasanya ga jauh dari anggota keluarga sendiri : Ibu, Ayah, adik, kakak, paman, bibi, atau sepupu. Nah pada saat kita mulai dewasa dan ingin bereproduksi, sosok inilah yang jadi ukuran kesempurnaan kita. Apakah ada yang sudah sadar dan mikir "Oh, iya juga, pacar saya tinggi besar kaya si Papap."? Kalau dalam kasus saya, sosok si pria pujaan campuran sosok sepupu dan ayah : tinggi kurus kaya sepupu dan berkacamata berambut gelombang dan berhidung besar kaya Ayah. Nah, karena kita mirip dengan anggota keluarga kita, dan kita milih pasangan yang mirip dengan anggota keluarga kita, jadilah pasangan yang berjodoh biasanya mirip.

Apakah perjodohan ini semata-mata hanya berdasarkan kekuatan sosok sempurna ini? Ada yang lain, mari kita liat sisi primitif kita.
Untuk apa kita berjodoh? Kepentingan paling primitif dari berpasangan tentu saja untuk punya keturunan yang bisa membawa gen-gen kita yang berharga. Dan untuk menghasilkan keturunan yang kuat, kita tidak bisa bereproduksi dengan orang yang gennya mirip, makanya kita ga boleh inses. Gen-gen yang terlalu mirip jika bersatu dalam satu individu biasanya akan memuncuklan sifat-sifat buruk dan kecacatan. Tapi kenapa kita malah memilih sosok yang mirip dengan kita dan keluarga kita?Bukannya dalam sosok yang mirip itu tertanam gen yang juga mirip?Ternyata walaupun mirip, biasanya pasangan yang berjodoh gak pernah mirip-mirip amat, selalu ada sedikit perbedaan, Perbedaan yang cukup untuik menjamin produksi keturunan yang sehat. Aneh ya?

Jadi kesimpulannya kita akan memilih sosok yang mirip dengan kita sebagai jodoh, tapi cukup berbeda sehingga kita bisa punya keturunan yang sehat.

Terus apa hubungannya dengan operasi plastik khususnya yang terjadi di Korea?

Misalnya Tuan Kim tumbuh dan berkembang di pedesaan bersama orang tua dan nenekmya. Kemungkinan dia akan mempunyai sosok sempurna seperti ibu atau neneknya. Kemudian ketika dewasa dia pindah ke Seoul. Di ibu kota itu Kim akan menemukan banyak sekali perempuan cantik seperti Miss Korea.Tapi kok ga ada yang mirip sama ibu atau neneknya. Sinyal-sinyal dalam tubuh Kim akan bertubrukan di otaknya. Mata mengirim sinyal ada perempuan cantik, organ reproduksi mengirim sinyal ini saatnya saya beraksi, namun memori berkata, dia bukan sosok sempurna karena tidak mirip dengan ibu. Kesian kan Tuan Kim. Beginilah operasi plastik yang mengakibatkan seret jodoh.

Cerita lain, bisa saja ibu Tuan Kim sudah menjalani operasi plastik sehingga akhirnya Tuan Kim menemukan sosok sempurna pada salah satu wanita Seoul yang juga dioperasi plastik dan menikah. Dari pernikahan itu mereka dikaruniai anak. Kemungkinan Kim kecil yang lelaki ini akan punya sosok sempurna seperti ibunya. Ketika dewasa Kim kecil ngopi-ngopi di kafe dan melihat begitu banyak wanita yang mirip dengan ibunya : sosok sempurna ada dimana-mana!!! Akankah Kim kecil mudah mendapat jodoh?tentu tidak. Sinya;-sinyal juga akan berbenturan di otak Kim kecil. Sinyal dari mata bilang sosok sempurna ditemukan, sinyal organ reproduksi bilang ini saatnya saya beraksi, sinyak memori bilang sosok wanita terlalu mirip dengan ibu, jangan-jangan sodara. Otak akan memutuskan : dia bukan jodohku. Dan ini dapat terjadi berulang-ulang karena semua wanita begitu mirip.

Semoga bukan ini yang terjadi.bisa-bisa kita punah.

Tidak ada komentar: