yang menguntai pada lirih malam
berharap sampai pada kalbu
rindu hanya bergemerincing
tepantul-pantul pada dinding
pada sekat ketat yang menghimpit
bersusulan saling mengeraskan
tak hilang
tak pernah sampai
Kenangan tergenang
pada ceruk-ceruk masa yang tidak pernah berlalu
hingga beranak air mata pada dada yang tak lagi menampung
tak hilang
tak ingin sampai
kabut subuh tak pernah sedingin ini
Embun tak pernah sebasah ini
Kala tak pernah sekabur ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar