Hari ini saya naik angkot, padahal biasanya dianterin Akang pake motor

Kembali ke angkot,
Walaupun di angkot saya gak bisa ngobrol ma akang, saya bisa mendengarkan pembicaraan orang lain, hahahaha
. Ternyata saya tidak bisa menghentikan kebiasaan lama karena saya naik angkot sampai umur saya 2o tahun. Menyenangkan loh! PErtama-tamanya emang gak sengaja denger tapi karena topiknya menarik saya memutuskan jadi penonton. Eh, apakah ini tidak pantas?Tunggu dulu, saya menemukan ketidakpantasan itu tadi siang di angkot. Saya duduk di depan , supaya saya bisa curi-curi ngaca di kaca spion, hehehe
"Anjir, eta mobil di payun teh naha lila pisan?!"
"Anjir, eta aya dua di payun!
Nah apakah kalian menyadari ada ketidak pantasan di sanah??? Ha???

Ya,adalah tidak pantas untuk memadankan kata Anjir yang jels-jelas sangat kasar dengan kata payun yang secara strata merupakan kata yang halus. Kata Anjir harusnya dipadankan dengan kata hareup. Demikianlah. Ternyata pas si supir ketemu supir lain ngomong pake bahasa yang gak saya ngerti.....emang dia bukan orang Sunda. Apakah itu masih pantas?

Penting gak penting lumayan kan buat dibaca hahahaha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar