02 Januari 2014

Takdir Baru

Karena dapet tema dari nulis buku.com buat flash fiction (old and new, semangat baru), jadi dibuatlah cerita ini. Sayang udah telat buat ikut kontesnya, jadi dipasang di sini ajaaaaa.....


Aku sudah mengutuk dari pertama kali aku mengenal kata-kata itu. Tanah telah hapal rasa asin air mataku yang menggenanginya. Aku khatam menyalahkan semua yang ada di dekatku : Ibu, Bapak, Nenek, Kakek, juga Tuhan. Lalu apakah aku bahagia?tidak pernah. Tidak pernah sekelebat pun bahagia sudi mampir di hatiku.

Kupandangi refleksi diri pada cermin di hadapanku. Kuperhatikan setiap gurat dan lekuk pada wajahku. Mulut kotor yang tak hentinya memaki dunia, mata dengan api amarah yang tak pernah padam, hidung yang selalu mengendus rasa kecewa, telinga yang tak pernah istirahat digetarkan oleh cemooh. Aku benci semua.

"sudah siap?" tanya seseorang membuyarkan lamunanku.

"saya sudah siap sejak saya melihat dunia terkutuk ini, " jawabku dengan tidak sabar.

"Baik, kalau begitu saya akan mulai menggambar untuk operasi wajah Anda."

Selamat tinggal wajah jelek pembawa derita. Selamat datang wajah rupawan pembawa iri dengki. Hihihihi....

Tidak ada komentar: