22 Januari 2011

Senandung Patah Hati

Belagak jadi DJ radio dan masup-masupin lagu-lagu....tara...inilah jadinya!!!


Kuberi nama dia senandung patah hati, sebab lagu-lagu di atas mengingatkan rasanya patah hati jaman muda dulu, heuheuheu....dimulai dari the love disambung the drama kemudian the break up, the sadness, the hatred, but finally the acceptance. Kalau sekarang mah....ah saya bahagia!!!!XD jadi wahai teman yang sedang patah hati, tenanglah, kamu akan bahagia pada waktunya. It's only ABC of growing up (dikutip dari lirik lagu, tapi eh lupa judulnya)

Enjoy my playlist.

Eh, kalau kalo mau sok-sok an jadi DJ tinggal log in aja di mari...duan kamu berkesempatan untuk muncul di Prambors radio, tapi suara doang, namanya juga radio.

Happy heart broken!!!!

09 Januari 2011

Kangkungku Hijau

Saya suka kangkung!!!Alhamdulillah seiring dengan bertambahnya umur, muncul juga hasrat ingin bisa memasak sendiri. Sebenernya motivasinya adalah Baba yang suatu hari nanti akan meminang saya. Saya ingin Baba nanti bisa makan makanan enak hasil saya memporak-porandakan dapur memasak. Duan, masakan kesukaan Baba adalah kangkung. Hore!Irit banget kan makanan Baba, untung dia ga perlu dikasih Steak Wagyu.

Dalam perjalanan masak-memasak kangkung, saya selalu menyajikan tumis kangkung yang warnanya tidak hijau, tetapi kehitaman, idih.....Kangkung saya jadi kematengan dan brubah lah beliau jadi kehitaman. Kenapa bisa kematengan? Waktu saya masak, kangkung saya tumis duluan sama bawang, terus baru dikasih air, garem,gula,dan merica. Nah, sebagai anak bawang dalam dunia masak-memasak, saya susah banget sampai pada rasa asin manis pedes yang pas. Tambah garem, aduk,coba = belon asin,tambah lagi garem, aduk,coba = belon asin juga, terus berualng-ulang sampai rasanya pas,dan hasilnya kangkungnya item. Namun hari ini, saya berhasil membuat kangkung saya tetap hijau. Ini berkat petuah Ibu Gebi pada putrinya :
 "  Tumis dulu bumbu,kasih air, tambahkan garem, gula, merica sampai pas, baru masupin kangkung. Lalu besarkan api, tunggu kangkung layu, begitu layu, matiin api.sajikan."

Makasih Ibuku!!!!Cups!
bukan masakan saya, keburu lapar dan lansung masup perut Baba dan saya, diambil dari http://2.bp.blogspot.com


Selamat memasak Kangkung Hijau!!

06 Januari 2011

Menggantung di Langit

kamu di sana, namun di bawah langit yang sama
memandang rupa-rupa kilau yang silaukan wajahku
dulu kamu hanya sekedar tau kelap-kelipnya
aku mau kilau yang gilang gemilang di langit itu, langit di atasku, langit yang juga di atasmu
mereka redup,mati terbakar satu-satu

aku beri tahu, langit tak lagi terang untukku

di langit itu, kamu gantungkan serupa cahaya
kedap-kedip merngerling menggoda

aku beri tahu, langit tak lagi terang untukku
tak perlu biaskan apa-apa ke langitku
benderangnya sedang kuerami

berbagi langit ternyata membuat sesak, sama dengan berbagi bumi


Grung..grung...ngeeng.....ckiit...

Itulah penggalan suara-suara ketika saya belajar motor. Di tahun yang dicanangkan sebagai tahun hutan oleh PBB, saya dengan sadar melakukan hal kontra produktif dengan mulai melepas karbon melalui knalpot motor. Memang, tekanan ekonomi mengalahkan gaya hidup hijau keluarga kami. Motor dipilih semata-mata karena akan menghemat pengeluaran rumah tangga. Semoga pohon lengkengdi depan rumah bisa menyerap karbon dengan baik.

Enivei, walaupun si motor matic Mio telah teronggok dari sekitar 2 bulan yang lalu, tidak ada penghuni rumah yang bisa mengendarainya, catat : TIDAK ADA. Halah, investasi yang aneh,teronggok 2 bulan, hanya menampung debu dan koran. Maka dari itu saya mulai belajar mengendarainya. Di post ini saya akan berbagi pengalaman saya belajar mengendarai motor, semoga membantu yang sedang berniat belajar motor.

1. Memilih Pelatih
Pilihlah pelatih yang berpengalaman mengendarai motor, in my case, telah berhasil membonceng saya dengan kecepatan 120 km/jam guna menyelamatkan saya dari keterlambatan masuk kelas biokimia. Selain itu pilihlah pelatih yang mempunyai berat sama atau lebih dari anda, karena sering kali motor anda akan oleng, anda lupa yang mana rem,maka kaki pelatih Anda lah yang akan turun menahan si motor dan Anda. Namun, jangan pula memilih pelatih yang terlalu berat, karena selama pelatihan Anda harus membonceng pelatih Anda. Manfaatkanlah orang-orang sekitar Anda untuk dijadikan pelatih, gratis,hehehe....in my case Baba.

2. Memilih Tempat Berlatih
Carilah tempat yang sepi, karena anak-anak membuat saya gugup. Asalnya saya berlatih di lapangan, namun kemudian datanglah anak-anak yang berlari kemari dan kesana, apalagi kalau anda tidak lancar bersepeda seperti saya, heya....saya jadi takut nubruk salah satunya atau semuanya. Tempat sepi juga menguntungkan karena jika Anda tiba-tiba hilang kendali dan panik, tidak ada orang yang menertawai. Saya pilih gang buntu dikomplek deket rumah yang sepi. eh ternyata banyak emang-emang yang lagi bangun atep di atas, heya....Semakin lebar jalan, semakin baik,karena motor anda akan berbelok ke arah yang tidak anda inginkan juga oleng ke sana ke mari. Jalan yang tidak ada solokan di sampingnya lebih baik. saya lebih senang menabrak trotoar daripada terjerembab ke dalam solokan.

3. Perhatikan instruksi pelatih dengan baik
jika pelatih anda berkata mengendarai matic sama kaya naik bom bom car, jangan percaya. Ini lebih mengerikan daripada bom bom car.Jika pelatih anda menginstruksikan untuk LEPAS gas, LEPASLAH!!!Saya seringnya malah menggas lebih kencang,heya...nubruk trotoar. Jika pelatih anda menginstruksikan untuk REM, tarik REM dan JANGAN dibarengi dengan mengGAS, motor TIDAK AKAN berhenti, motor AKAN NUBRUK trotoar.

Pelajaran 1 adalah bagaimana saya bisa merasakan GAS dan REM yang pas. Sampai saat ini saya cukup merasakan ke-pas-an GAS dan REM di jalan lurus,begitu belok....heya.....saya belum bisa belok. Di PElatihan berikutnya saya akan belajar belok.

Nantikan jurnal matic for dummy selanjutnya